http://himamia.mipa.uns.ac.id/2013/06/08/kenali-racun-pencemar-udara-lingkungan-kita/
Kenali Racun Pencemar Udara Lingkungan Kita
Setiap bernapas,seorang dewasa rata – rata menghirup lebih dari 3000 gallon (11,4 m3) udara tiap hari. Udara yang dihirup, jika tercemar oleh bahan berbahaya dan beracun, akan berdampak serius pada kesehatan. Dampak paling buruk akan mendera anak – anak yang lebih banyak di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya.
Walaupun tidak terlihat oleh kasat mata, pencemaran udara mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup lainnya. Pencemar udara menyebabkan kanker dan dampak kesehatan serius, menyebabkan smog dan hujan asam, mengurangi daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian atas , dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim dunia.
Berdasarkan hasil penelitian ada tujuh sumber pencemar udara terdiri dari Partikulat, Sulfur Dioksida (SO2), Ozone, Karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC) dan Timbal (Pb). Sumber pencemar lain adalah hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfer ke bumi bukan dalam kondisi “basah” tetapi juga “kering”. Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi (penurunan/pengendapan) basah dan deposisi kering
Deposisi basah mengacu pada hujan asam, kabut dan salju. Ketika hujan asam ini mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah, buffering capacity (kemampuan air atau tanah untuk menahan perubahan pH), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena.
Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50 persen keasaman di atmosfer jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering, Kemudian angin membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon. Ketika hujan turun, partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut akan terbilas menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam.
Angin dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan negara sampai ratusan kilometer. menurut para ahli, bahwa SO2 dan NOx merupakan penyebab utama hujan asam. Hujan asam terjadi ketika gas – gas tersebut di atmosfer bereaksi dengan air, oksigen, dan berbagai zat kimia yang mengandung asam. Sinar matahari meningkatkan kecepatan reaksi mereka. Hasilnya adalah larutan Asam Sulfat dan Asam Nitrat (konsentrasi rendah).
Untuk mengukur keasaman hujan asam digunakan pH meter. Air murni menunjukkan pH7,0 air asam memiliki pH kurang dari 7 (dari 0 – 7), dan air basa menunjukkan pH lebih dari 7 (dari 7 – 14). Air hujan normal memang agak asam pH sekitar 5,6 karena karbon dioksida (CO2) dan air bereaksi membentuk carbonic acid (asam lemah). Jika air hujan memiliki pH dibawah 5,6 maka dianggap sudah tercemari oleh gas mengandung asam di atmosfer. Hujan dikatakan hujan asam dampaknya bagi makhluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar